Anda Alumni SMKN 1 Adiwerna..? ada form yang perlu anda isi (klik menu Alumni), terima kasih

Manfaat Waktu dalam Kehidupan Seorang Muslim

Kamis, 28 Juli 2011

Bila diajukan satu pertanyaan kepada anda tentang salah satu nikmat yang sangat besar dan berharga dimana keberadaannya tidak bisa dinilai dengan materi dan kekayaan manusia, perjalanannya berlalu begitu cepat dan tidak terasa, dan tidak akan pernah terulang kembali seperti sedia kala! Maka apakah jawaban anda tentang pertanyaan tersebut?


Tentunya sebagai orang yang arif dan cerdas kita akan menjawab, itulah dia yang dinamakan dengan waktu, karena dia adalah kehidupan, apabila dia habis, maka habislah kehidupan tersebut. Berikut ini ada beberapa hal yang menjadikan pentingnya kita sebagai seorang muslim untuk menjaga waktu.

Hal-hal yang menjadikan pentingnya menjaga waktu antara lain:

1. Waktu adalah modal yang lebih berharga dari Harta
Sesungguhnya modal utama seorang muslim dalam hidup ini adalah waktu, karena di situlah kehidupan manusia. Dia lebih berharga dari harta bahkan lebih mahal nilainya dari harta. Hal ini dapat kita lihat bersama-sama ketika seseorang yang sedang menghadapi sakaratul maut, lalu dia meletakkan seluruh kekayaannya supaya dengan harta tersebut umurnya bisa bertambah satu hari, maka apakah yang dilakukannya tersebut mampu menambah umurnya ? Jawabannya tentulah tidak, karena ajal telah ditentukan. Pada saat itu harta tidak lagi berguna, sehingga barulah kita menyadari betapa pentingnya waktu tersebut ketika sakratul maut telah menjemput.

Semboyan orang-orang barat yang mengatakan waktu adalah uang merupakan sesuatu yang bertentangan dengan prinsip ajaran Islam, karena waktu adalah ibadah, manusia diciptakan untuk beribadah kepada-Nya Subhanahu wa Ta’ala, bukan semata-mata mencari materil.

2. Begitu pentingnya waktu, sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala bersumpah dengan waktu
Di dalam Al-Quran kita dapatkan bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala sering bersumpah dengan waktu, seperti Allah Azza wa Jalla bersumpah dengan waktu malam, waktu Dhuha, waktu Ashar, bahkan di dalam Surat al-Ashri Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan sifat-sifat orang yang beruntung, yaitu mereka yang mampu menjaga waktunya dengan beriman dan beramal shaleh sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala sebutkan dalam surat tersebut yang artinya:

“Demi masa (waktu ashar). Sesungguhnya manusia berada dalam keadaan merugi. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, dan mereka saling berwasiat dengan kebenaran dan saling berwasiat dengan kesabaran.” (QS. al-Ashri: 1-3)

Syaikh Abdurrahman Nasir Sa’di rahimahullah di dalam menafsirkan ayat tersebut berkata; bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan betapa meruginya manusia dalam hidup ini secara umum kecuali apabila mereka memiliki empat sifat:
Sifat pertama adalah beriman dengan apa-apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan, dan tidaklah Iman itu akan bisa menjadi benar kecuali dengan Ilmu karena ilmu merupakan cabang dari iman tersebut dan tidak sempurna iman seseorang kecuali jika dia memiliki ilmu.

Sifat yang kedua adalah amal shaleh yang mencakup semua kebaikan, mulai dari kebaikan yang bersifat zhohir hingga kebaikan yang bersifat bathin, dimana hal itu berkaitan dengan hak-hak Allah dan hak-hak hambanya baik hal-hal yang hukumnya bersifat wajib ataupun yang bersifat anjuran.
Sifat yang ketiga adalah saling menasehati dengan kebenaran tersebut (Iman dan amal shaleh) artinya saling mendorong sesama mereka untuk saling menasehati.
Sifat yang yang keempat adalah saling menasehati dengan sabar, bersabar dalam menta’ati Allah Azza wa Jalla, sabar dalam menghadapi maksiat dan sabar dengan ketentuan Allah Azza wa Jalla atau dalam menghadapi musibah.

3. Karena waktu adalah nikmat Allah Azza wa Jalla yang pasti akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat kelak
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam haditsnya: “Tidak akan beranjak kaki seorang hamba di akhirat kecuali setelah ditanya tentang empat perkara: ditanyakan tentang umurnya lalu bagaimana ia menggunakannya dan ditanyakan kepadanya tentang ilmu yang didapatkannya lalu apa yang dilakukannya dengan ilmu tersebut, ditanyakan kepadanya tentang harta yang ia dapatkan dari mana ia mendapatkannya dan kemana harta itu dibelanjakan dan ditanyakan kepadanya tentang jasadnya lalu kemana dipergunakannya. (HR.Tirmidzi yang telah dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam kitabnya Al-Jami’)

4.Waktu adalah salah satu ni’mat yang dianggap sepele dan dilalaikan oleh manusia
Dalam hal ini Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Ada dua ni’mat yang dilalaikan oleh manusia, manusia tertipu dengan nikmat tersebut: yaitu nikmat sehat dan waktu kosong.” (HR. al-Hakim yang telah dishahihkan Syaikh al-Albani dalam kitab Al-Jami’)

Hal ini dapat dirasakan seseorang ketika dia ditimpa oleh penyakit, terasa baginya ketika itu betapa nikmatnya sehat, demikian juga ketika waktu sudah sempit barulah teringat bagi seseorang nilai dari waktu, sehingga ada ungkapan yang menyatakan baik atau buruknya sesuatu akan bisa diketahui ketika ada lawannya, seperti sakit lawannya sehat, senang lawannya susah, hidup lawannya mati

Realita kehidupan manusia dengan waktu

Bila dilihat realita keadaan kehidupan manusia dengan waktu dan bila ditanya untuk apakah mereka diciptakan maka kebanyakan mereka akan menjawab bahwa kami diciptakan untuk makan, untuk minum, untuk bersenang-senang, untuk membangun gedung dan memperbanyak keturunan, dan ini adalah kenyataan yang banyak kita temukan.
Kalau untuk itu manusia diciptakan maka tidak ada bedanya dia dengan binatang ternak atau hewan, karena yang menjadi harapan dan yang dicari dalam hidup binatang adalah: makan,minum bersenang-senang dengan kenikmatan dunia tanpa memperhatikan apakah itu halal atau haram.

Penciptaan manusia untuk tujuan yang mulia
.
Tujuan penciptaan manusia berbeda dengan makhluk yang lain. Manusia diciptakan untuksuatu tujuan yang sangat mulia yaitu untuk beribadah kepadanya, dimana dalam hal ini Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku”. (QS. adz-Dzaariyat: 56)
Imam Nawawi rahimahullah dalam menafsirkan ayat tersebut berkata bahwa: ayat ini secara jelas menerangkan kepada kita bahwa manusia diciptakan untuk beribadah, maka wajib bagi setiap manusia memperhatikan tujuan tersebut dan berpaling dari kemewahan dunia yang disertai zuhud, karena dunia adalah negeri fana bukan negeri yang kekal dan abadi. Dunia adalah tempat persinggahan bukanlah tempat yang kekal untuk dihuni selama-lamanya.

Didalam Hadits yang Shahih Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Jagalah lima perkara sebelum datang yang lima perkara: masa mudamu sebelum datang masa tuamu, waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa miskinmu, waktu senggangmu sebelum datang waktu sempitmu, masa hidupmu sebelum datang waktu kematianmu.” (HR. Bukhori)

Hadits di atas memiliki makna yang dalam bagi kita tentang menjaga nikmat-nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang pada intinya nikmat-nikmat tersebut tidak bisa dipisahkan dengan waktu.

Ketahuilah bahwa umur manusia yang dijalaninya selama hidup di dunia ini adalah seperti musim bercocok tanam sedangkan hasil panennya akan dia petik di akhirat, maka boleh jadi apa yang ditanamnya selama di dunia ini tidak membuahkan hasil yang baik disebabkan mereka tidak bercocok tanam dengan benar, laksana tanaman yang dimakan hama wereng.

Oleh karena itu tidaklah pantas bagi seorang muslim menyia-nyiakan waktunya dan mempergunakan harta kekayaannya kepada perkara-perkara yang tidak ada faedahnya.

Situasi dan kondisi yang akan menyebabkan penyesalan bagi diri seseorang yang menyia-nyiakan waktu
Seseorang yang tidak mengerti dengan nilai dari waktu akan timbul penyesalan dari dalam dirinya ketika ia berada dalam beberapa keadaan, diantaranya:

1. Ketika manusia menghadapi sakaratul maut
Ketika masa ini telah datang, maka barulah manusia menyadari betapa penting dan tingginya nilai waktu tersebut, karena tidak lama lagi dia akan meninggalkan dunia yang fana ini dan akan menuju kampung akhirat, disaat ini terlintas dalam benak/fikiran manusia alangkah baiknya kalau sekiranya Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi tangguh umurnya beberapa saat saja supaya dia bisa beramal sebanyak-banyaknya dan memperbaiki amal perbuatannya sebelum ajal menjemputnya.

2. Ketika telah berada di Akhirat.

Semua apa yang dijanjikan Allah Subhanahu wa Ta’ala di dunia maka di akhirat Allah akan menetepati janjinya. Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membalas amal-amal yang dilakukan manusia dan juga pada saat itu Allah Azza wa Jalla akan masukkan orang-orang yang berhak untuk masuk surga ke dalam surganya Allah Ta’ala, dan orang-orang yang berhak untuk masuk ke dalam neraka, niscaya Allah Azza wa Jalla masukkan ke dalam neraka. Di negeri akhirat ini para penghuni neraka bercita-cita untuk kembali ke dunia supaya mereka bisa melaksanakan ibadah dan amal sholeh. Namun apalah daya nasi telah jadi bubur, hidup di dunia hanya sekali dan apabila sudah meninggalkan dunia mustahil untuk kembali, waktu untuk beramal telah habis.

Penyesalan akan menjadi perkara yang sia-sia ketika kita berada di dalam keadaan di atas, dimana penyesalan tidak hanya milik orang-orang kafir yang tidak mau untuk beriman dan beramal sholeh tetapi juga menjadi milik orang-orang yang beriman dan beramal sholeh yaitu ketika balasan dari amalan perbuatan mereka telah diperlihatkan, mereka berharap alangkah bagusnya kalau seandainya dahulu di dunia mereka mengerjakan amal sholeh lebih giat dan lebih banyak lagi.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dengan mengkhabarkan kepada kita tentang penyesalan orang-orang kafir di akhirat nanti: “(Demikianlah keadaan orang-orang kafir), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: ya Allah ya Rabbku: kembalikanlah aku ke dunia”. (QS. al-Mu’minun: 99)

Pada ayat berikutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan alasan kenapa mereka ingin kembali ke dunia: “agar aku bisa beramal Shaleh untuk memperbaiki apa yang telah aku tinggalkan.” (QS. al-Mu’minun: 100)

Bahkan hal ini diperkuat dalam surat yang lain dimana Allah Ta’ala berfirman: “Dan (alangkah ngerinya), jikalau sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa menengadahkan kepalanya di hadapan Robb mereka sambil mengatakan: Duhai Robbku, telah kami saksikan azab-Mu dan telah kami dengar azab-Mu, maka kembalikanlah kami ke dunia untuk beramal Sholeh karena sesungguhnya kami benar-benar telah meyakininya.” (QS. as-Sajadah: 12)

Namun semua ungkapan tersebut adalah penyesalan yang tiada gunanya lagi. Karena itu, apabila kita ingin menyesalinya, maka sesalilah dari sekarang selama waktu masih ada, selama kesempatan untuk beramal masih ada, selama umur masih ada dan jangan pernah kita tunda-tunda.

Sesungguhnya zaman itu sama halnya dengan harta, keduanya wajib untuk dijaga secara hati-hati, mulai dari cara kita dalam menggunakannya, menginfaqkannya hingga mengaturnya. Adapun harta mungkin saja kita bisa mengumpulkannya, lalu kita tabungkan bahkan juga bisa kita kembangkan, sementara zaman/masa tidaklah demikian, setiap detik yang telah berlalu tidak akan pernah kembali lagi walaupun kita menginfaqkan seluruh harta untuk menebus waktu yang telah berlalu niscaya hal itu tiada berguna.

Oleh karena itu ketika kita telah mengetahui bahwa zaman itu terbatas, tidak akan bisa untuk dimajukan ataupun dimundurkan, dan menjadi berharga ketika seseorang mempergunakan waktu kepada hal yang baik dan benar, maka wajiblah bagi kita untuk menjaga waktu dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.

Nasehat untuk generasi muda
Wahai para pemuda dan pemudi, “Ingatlah dirimu dan masa depanmu yang masih panjang. Jangan kalian menyalahgunakan waktu kalian untuk berleha-leha di dunia. Ingatlah bahwa hidupmu di dunia hanya satu kali dan tidak akan pernah terulang untuk kedua kalinya. Janganlah kalian terpedaya dengan ajakan teman kalian untuk menghabiskan waktu kepada hal-hal yang tidak bermanfaat. Sebaik-baik teman adalah teman yang mampu mengajakmu untuk ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidakkah kalian ingat dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

“Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah, dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang akan dia lakukan untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu lakukan”. (QS. Al-Hasyar:18 )

Jagalah matamu dari melihat apa-apa yang dilarang oleh Allah, jagalah pendengaranmu dari mendengar hal-hal yang dilarang oleh Allah, dan jagalah seluruh nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang engkau dapatkan dengan mensyukurinya dan timbanglah kebenaran dengan Al-Quran dan As-Sunnah dan akal sehatmu, janganlah kamu timbang suatu kebenaran dengan hawa nafsu dan perasaanmu.

Demikianlah tulisan singkat ini. Mudah-mudahan mampu memberikan arti bagi kita semua dalam menjaga waktu dan memanfaatkannya sehingga kita lagi tidak menjadi orang yang tertipu dan lalai. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan kita termasuk ke dalam hamba-hamba yang menjaga waktu.

Referensi:
“Ringkasan terjemahan dari makalah Nilai Waktu dalam Kehidupan Seorang Muslim, Kitab ad-Durus Ramadhaniyah oleh tim pembahas Ilmu dari Yayasan Haramain.”

Dikutip dari http://dunia.pelajar-islam.or.id/dunia.pii/arsip/manfaat-waktu-dalam-kehidupan-seorang-muslim.html
Image and video hosting by TinyPic
Selengkapnya...

ARTI AMANAH DALAM KEHIDUPAN

Rabu, 27 Juli 2011

Marilah kita tunaikan amanah yang kelak kita akan dimintai pertanggungjawaban atasnya, sesuai dengan apa yang sudah kita laksananakan. Yang tuntas menunaikannya akan selamat dan beruntung, yang ceroboh akan celaka dan merugi. Karena salah satu sifat orang beriman yang mendapatkan kemenangan adalah yang menjaga dan memenuhi janji serta amanahnya (Al-Mu’minun:8)


“ Yaitu orang-orang yang memelihara amanah dan janj imereka “
“ Sesunguhnya Allah tidak menyukai orang orang yang berkhianat “ (al-Anfal:58).
Marilah kita laksanakan amanah, baik antara kita dengan Allah, maupun antara sesama kita sebagai makhluq Allah.

AMANAHNYA HAMBA DENGAN ALLAH
Adapun amanah antara kita dengan Allah adalah : agar kita melaksanakan ketaatan kepada-Nya, ikhlash beribadah kepada-Nya mengikuti jalan yang dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW, tidak menyukutukan Allah dengan apapun juga dalam setiap perbuatan kita, menghindari pamer dan sum’ah dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, seperti semangat beribadah bila dilihat orang tetapi ogah-ogahan bila sendirian, serta melaksanakan semua syariat-Nya dengan benar dan baik, tidak melampaui batas ataupun menguranginya.

AMANAHNYA HAMBA DENGAN SESAMA
Sedang amanah antara sesama hidup adalah hendaknya kita malaksanakan apa-apa yang diwajibkan Allah dari hak-hak makhluk ( orang tua, keluarga, sanak kerabat, tetangga, teman, saudara seiman, sesama manusia, bahkan alam semesta yang semuanya mempunyai hak atas kita ). Kita menunaiakn semua itu dengan ikhlash, jujur, penuh tanggung jawab, tidak menipu, berdusta, khianat dalam semua aspek kehidupan.

Dalam hal melaksanakan amanah antar sesama makhluk ini setiap manusia mempunyai beban amanat yang berbeda dengan lainnya, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam pekerjaan dan kedudukan.

AMANAHNYA PEMIMPIN
Para pemimpin dalam level apapun berkewajiban untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan adil, bekerja untuk kemashlahatan rakyatnya baik dalam urusan dunia maupun agama. Tidak dibenarkan melakukan pilih kasih dalam kebijaksanaannya dengan mengutamakan keluarga, teman dekat, orang-orang kuat, kaya dll. Dan hendaknya dia mengangkat para petugas (pembantunya ) yang memang benar-benar mempunyai sifat amanah, paling mampu, cakap dan berhak atas tugas-tugas tersebut (tidak melaksanakan KKN).

“ Sesungguhnya sebaik-baik orang yang engkau upah (gaji) adalah yang kuat lagi dapat dipercaya “ (Al-Qoshash:26).
Para pegawai/petugas yang baik akan membawa kemashlahatan bagi rakyat, sebagilknya para pegawai yang tidak amanah hanya akan menindas dan merugikan rakyat, menumbuhkan kebencian antara rakyat dengan pemimpin, kesenjangan, disharmani dll.

AMANAHNYA PEGAWAI
Para pegawai hendaknya melaksanakan amanah sesuai dengan tugasnya dengan sebaik mungkin, jangan sampai meremehkan tugas, menelantarkannya, sibuk dengan urusan-urusan lain yang tidak penting, sehingga tugas utamanya terbengkalai dan urusan banyak orang terabaikan. Hendaknya diingat bahwa mereka itu mendapatkan gaji yang diambil dari berbagai sumber di masyarakat, maka jangan sampai dikhianati.

AMANAHNYA GURU
Guru mempunyai amanah yang lebih istimewa dibanding dengan para pegawai lainnya, karena peranan setrategis yang diembannya. Seorang guru adalah pengajar, pengarah, pembimbing serta penyuplai makanan jiwa dan thabibnya, karena itu hendaknya ia memilihkan metode pengajaran yang paling mudah dan produktif bagi anak didiknya, jangan sampai menyia-nyiakan jam pelajaran untuk hal-hal yang remeh. Hendaknya ia mengarahkan para siswanya menuju hal-hal yang lebih baik dalam urusan agama dan dunia mereka, guru juga harus bisa menjadi teladan, diikuti perbuatannya, dan dipegang kata-kat.anya. Setiap guru hendaknya memahami tugas ini, melaksanakannya dengan ikhlash karena Allah, serta memperlakukan siswanya dengan adil.

AMANAHNYA PELAJAR
Para pelajar hendaknya menyadari amanahnya, bahwa masa depan ummat ada di pundak mereka, mereka harus belajar dengan sungguh-sungguh, memanfaatkan waktu dengan efektif, membangun kepribadian dengan baik, jangan sampai menyia-nyiakan masa mudanya untuk foya-foya, bermalas-malasan, terlibat pergaulan bebas, narkoba, kriminalitas dll, yang semua itu akan merusak masa depan mereka sendiri

“ Sebelum sempat kaki melangkah pada hari qiyamah kelak manusia akan dimintai pertanggungjawaban tentang empat hal : tentang umurnya digunakan untuk apa, masa mudanya bagaimana dimanfaatkan, harta bendanya dari mana didapatkan serta untuk apa dibelanjakan dan tentang ilmunya, apa yang sudah dia amalkan “ (al-Hadist)

AMANAHNYA KEPALA KELUARGA
Seorang bapak/kepala rumah tangga juga mempunyai amanah yang luhur, yakni mendidik putra-putrinya beserta keluarganaya dengan akhlaq yang lurus, membiasakan mereka perbuatan baik, meninggalkan kejelekan dan agar masing-masing melaksaakan tugasnya yang diwajibkan Allah atas mereka.

“ Wahai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari apineraka “ (at-Tahrim:6)

AMANAHNYA WALI/ORANG TUA
Para wali/orang tua ketika hendak menikahkan putrinya agar menyadari amanahnya, hendaknya memilihkana calon suami yang sesuai dengan putrinya, bukan memaksakan kehendak aats putrinya, juga agar mengutamakan yang memiliki mental agama ( ahliddin ) yang berakhlaq utama, bukan semata-mata pertimbangan kekayaan dan kedudukan. Apabila amanah ini tidak ditunaikan sering mengakibatkan keretakan rumah tangga dikemudian hari.

“ Barangsiapa yang menikahkan putrinya dengan seorang lelaki yang fasik, maka sungguh ia telah memutuh rahmah dari putrinya tersebut ( menyengsarakannya ) “ (Al-Hadist)

Ketika menunaikan akad nikah seorang suami juga telah menerima amanah baru, membuat perjanjian yang disebut dalam al-Qur’an sebagai mistaqon gholidzan (perjanjian yang teguh). Suami memohon untuk bisa menghalalkan kehormatan istrinya dengan kalimah Allah (ijab–Kabul) serta menjadikan si wanita sebagai istri juga dengan amanah Allah. Karena itu baik suami maupun istri hendaknya menyadari amanah yang diembannya.

“ Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang kalian pimpin “ (al-Hadist).

AMANAHNYA PEDAGANG
Seorang pedagang juga mempunyai amanah yang harus diemban, yaitu berdagang dengan jujur, menerangkan kwalitas barang apa adanya, tidak manipulasi, menyembunyikan cacat, mengurangi timbangan, memalsu merk dll.

“ Celakalah bagi orang orang yang mengurangi timbangan, yaitu apabila mereka menakar dari orang lain, minta dipenuhi, tetapi bila menakar atau menimbang untuk orang lain merugikan mereka “ (Al-Muthaffifin:1–3)

AMANAHNYA PEKERJA
Demikian pula para pekerja baik dalam proyek-proyek pembangunan, tukang batu, tukang kayu, tukang besi maupun para karyawan pabrik, hendaknya menuaikan amanah mereka dengan sempurna, sebagaimana mereka menuntut ha-hak dengan sempurna. Pembangunan proyek-proyek yang berkaitan dengan fasilitas umum akan sangat merugikan rakyat dan bisa jadi membahayakan mereka bila dimanipulasi konstruksinya, karena bisa meneyebabkan terjadinya bencana dan kecelakaan.

RINGKASAN SEBUAH AMANAH
Ringkasnya menunaikan amanah berarti melaksanakan tugas dan kewajiban dalam segala hal sesuai dengan ketentuannya, tidak dikurangi atau pun ditambah, siapa yang menaukan dengan tuntas dia akan beruntung dan siapa yang menyia-nyiaknnya akan rugi.

“ Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian mengkhianati Allah dan jangan pula mengkhianati Rasulullah serta jangan pula mengkhianati amanah kalian padahal kalian mengetahui, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya harta bendamu dan anak-anakmu adalah fitnah (ujian) dan bahwa sesungguhnya disisi Allah ada pahala yang agung “ (al-Anfal:27)

Apa bila amanah sudah disia-siakan, maka tunggulah saat kehancuran, itulah salah satu tanda dekatnya hari kiamat. Demikian pesan mulia Nabi kita.

dikutip dari http://albaluni.multiply.com/reviews/item/6Image and video hosting by TinyPic
Selengkapnya...

Kuas dari Bulu BABI

Senin, 11 April 2011

Umat muslim diimbau agar berhati-hati menggunakan kuas karena banyak di antaranya menggunakan bahan bulu babi, kata Sekretaris Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Makanan (LP POM) MUI Kaltim, Gina Saptiani di Samarinda, Senin (30/11).

Saat ini banyak kuas terbuat dari bulu babi yang beredar di pasaran, padahal kuas itu kerap digunakan untuk mengoles bumbu dan margarin pada proses pembuatan roti, berbagai jenis kue, ikan dan lainnya, katanya.Sejumlah industri rumah tangga di Kaltim juga menggunakan kuas yang terbuat dari bulu babi itu untuk mengoleskan berbagai bumbu atau bahan penyedap lain, baik pada roti, berbagai jenis kue hingga pada ikan bakar yang dijual lagi.

"Kami mengimbau umat muslim agar berhati-hati dalam menggunakan kuas yang berbahan bulu, karena konsumen kuas tidak tau pasti apakah itu dari bulu babi atau bulu binatang lain," katanya.

Karena itu, lanjutnya, sebaiknya konsumen menggunakan kuas yang berbahan nilon atau lainnya, sehingga tidak ragu dalam memakan makanan yang pada proses pembuatannya menggunakan kuas untuk mengoles bumbu atau bahan lain agar makanan itu menjadi lebih enak.

Ia juga menyarankan agar konsumen kembali ke masa lampau, yakni menggunakan bulu ayam yang dikemas sendiri dalam mengolesi margarin, bumbu atau bahan penyedap lain, karena barang ini sudah jelas asalnya sehingga konsumen kue juga bisa tenang dalam membeli tanpa diliputi pertanyaan apakah makanan itu halal atau tidak.

Dikatakannya, kue atau makanan lain yang jelas-jelas halal, namun pada saat proses pembuatannya tercampur dengan barang yang diharamkan dalam Islam, maka makanan itu bisa jadi haram. Salah satu contoh, lanjutnya, penjual nasi di warung membakar ikan tongkol, bawal atau jenis ikan lainnya. Ikan itu jelas halal, namun saat mengolesi bumbu menggunakan kuas dari bulu babi yang tidak diketahui pemilik warung, maka ikan itu bisa jadi haram karena bisa saja ada DNA babi yang tercampur.

Memang, lanjutnya, kuas dari bulu babi produksi Cina yang banyak beredar di Kaltim, termasuk Samarinda yang pintu masuknya melalui perbatasan negara, yakni antara Kaltim di wilayah Utara yang masuknya dari Tawau- Malaysia Timur, harganya lebih murah dan lebih tahan lama.

Sementara kuas dari nilon lebih cepat rusak, namun demi kehalalan makanan, maka sejumlah warung yang pemiliknya muslim dan masayarakat Muslim di Kaltim tetap diimbau agar tidak membeli kuas dari bulu babi.

"Untuk memperoleh kuas yang aman, kami sudah kerja sama dengan sejumlah toko makanan, termasuk dengan Toko SW di Samarinda untuk menyediakan kuas kuat dan bukan dari bulu babi untuk bisa digunakan," kata Gina Saptiani.Nah…Apakah Anda sudah tahu kuas seperti apakah yang terbuat dari bulu BABI?

Ciri-ciri kuas bulu BABI

* Bulu kuas tidak sama ukurannya.

* Bulu kuas tidak terpasang dengan rapi.

* Jika bulu kuas dibakar, maka akan tercium bau seperti rambut terbakar.
Jika ingin menggunakan kuas, gunakanlah kuas sintetis dari plastik yang sudah pasti HALAL hukumnya.

Ciri-ciri kuas sintetik

* Bulu kuas sama

* Bulu kuas terpasang dengan sangat rapi.

* Jika bulu kuas dibakar, tidak tercium bau seperti rambut terbakar.

Inilah pentingnya bagi ibu-ibu yang membuat kue sendiri untuk mengetahui kuas seperti apakah yang digunakan untuk mengolesi kue atau plat oven. Jika Anda membeli kue, maka Anda tidak akan tahu kuas seperti apakah yang digunakan. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk mempertanyakannya. Apakah sudah memperoleh sertifikat HALAL???
Image and video hosting by TinyPic Selengkapnya...

PEMBUATAN ALAT PERAGA DAN KARYA TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Kamis, 07 April 2011

Berbagai karya inovatif dapat dibuat sebagai bagian dari kegiatan PENGEMBANGAN PROFESI GURU. Karya inovatif yang dapat dibuat diantaranya adalah ALAT PERAGA/ALAT BIMBINGAN DAN KARYA TEKNOLOGI TEPAT GUNA.

Jenis ALAT PERAGA yang dapat dibuat diantaranya adalah : 1. Poster; 2. Alat permainan siswa; 3. Model/alat peraga praktek; 4. Film; dan 5. Gambar Animasi. Setelah alat peraga tersebut dibuat maka dbuat Laporan Pembuatan dan Penggunaannya yang disyahkan oleh kepala sekolah.

Jenis KARYA TEKNOLOGI TEPAT GUNA yang dapat dibuat diantaranya adalah : 1. Alat praktikum; 2. Perangkat Tes Psikologi Pendidikan; 3. Media Pembelajaran Berbasis Komputer (Multi Media); 4. Alat pengolah; 5. Laporan Penelitian dan Pengembangan Alat. Setelah karya teknologi tepat guna tersebut dibuat maka dbuat Laporan Pembuatan dan Penggunaannya yang disyahkan oleh kepala sekolah.


Untuk Media Pembelajaran Berbasis Komputer (Multimeda) dapat masuk kategori Alat Peraga dan Kary Teknologi Tepat Guna. Bila Media Pembelajaran hnya digunakan untuk sekitar 4 kali pertemuan a'2 jam pelajaran maka masuk kategori Alat Peraga, dan bila Media Pembelajaran tersebut DIBUAT UNTUK SATU SEMESTER maka masuk kategori Karya Teknologi Tepat Guna.

Media Pembelajaran Berbasis Komputer dapat berupa :
1. Presentasi POWER POINT YANG DIKEMAS DENGAN TAMBAHAN FILM/ GAMBAR ANIMASI untuk SATU SEMESTER.
2. Film pembelajaran untuk satu semester.
3. Program Animasi Pembelajaran Berbasis Flash untuk satu semester.

FORMAT LAPORAN KARYA ALAT PERAGA ATAU KARYA TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Karya pengembangan profesi guru non KTI (Alat Peraga, Alat Praktikum, Karya Teknologi Tepat Guna dan Karya Seni) dapat digunakan sebagai syarat kenaikan pangkat guru dari IV/a ke atas, sebagaimana karya tulis ilmiah. Yang penting ditulis laporan pembuatannya dengan format sebagai berikut :

- Halaman Judul (Bagian atas sebelum judul ditulis : LAPORAN PEMBUATAN ALAT PERAGA atau LAPORAN PEMBUATAN KARYA TEKNOLOGI TEPAT GUNA)
- Kata Pengantar
- Halaman Pengesahan
- Daftar Isi
A. Jenis : Alat Peraga/ Alat Bimbingan/ Karya Teknologi/Karya Seni (pilih salah satu aja ya!!!)
B. Judul (Nama Alat Peraga/ Nama Karya Teknologi/ Nama Karya Seni)
C. Tujuan
D. Manfaat
E. Rancangan (Gambar rancangan atau diagram alir, alat dan bahan yang digunakan)
F. Prosedur Pembuatan dilengkapi foto pembuatan.
G. Prosedur Penggunaan dilengkapi dengan foto penggunaan.
Paling laporannya 2 halaman (untuk Alat Peraga) atau 5 halaman (untuk Karya Teknologi).
Image and video hosting by TinyPic
Selengkapnya...

Ulang Tahun SMKN 1 Adiwerna

Sabtu, 02 April 2011

Sejarah Sejarah

Mulai tahun 1982 melalui bantuan Asian Development Bank (ADB), bangunan baru sekolah didirikan beserta segala fasilitasnya yang cukup lengkap di Desa Pesarean Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal, dengan areal tanah seluas 4,8 hektare. Pada tahun 1985 seluruh aktifitas sekolah dipindahkan ke lokasi baru di Adiwerna dan dikenal luas dengan sebutan STM ADB Tegal.



Dengan adanya perubahan Nomenklatur SMKTA menjadi SMK pada tahun 1997, berdasar SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 036/0/1997 maka STM Negeri Tegal atau yang lebih dikenal dengan STM ADB Tegal berubah sebutannya menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal.

Ulang Tahun Ke-32
Tanggal 1 April 2011 merupakan tahun ke-32 kelahiran SMKN 1 Adiwerna. Usia yang cukup matang sebagai SMK dengan visi menjadikan sekolah yang Unggul dan mencetak lulusan yang profesional dan berakhlak mulia.

Berbagai kegiatan diadakkan untuk menyemarakkan ulang tahun. Kegiatannya antara lain : Lomba Kebersihan Lingkungan, Lomba Band antar Kelas/Jurusan, Jalan Santai serta Pencanangan Pembangunan Masjid SMKN 1 Adiwerna

Panitia menyediakan hadiah-hadiah menarik, diantaranya 4 buah sepeda gunung sebagai hadiah utama. Semoga semakin Maju dan Sukses SMKN 1 Adiwerna, SMK.... BISA!Image and video hosting by TinyPic Selengkapnya...

Arti Kejujuran

Kamis, 17 Maret 2011

Kejujuran adalah sesuatu produk yang sangat mahal harganya. Dia lahir menjadi fitrah pada diri manusia. Namun terkontaminasi oleh banyak hal, sehingga manusia tidak lagi merawat kefitrahan akan kejujuran yang dimiliki. Saat ini seringkali kita melihat kasus demi kasus yang selalu mengorbankan kejujuran, seperti: kasus hukum, kasus kebijakan, kasus politik bahkan sampai merambah ke kasus pendidikan.

Pendidikan yang notabene merupakan wadah untuk membentuk karakter yang baik terkadang. Pendidikan Ideal akan selalu mengisi kekosongan-kekosongan kebaikan yang ada pada diri manusia. Di Sekolah semua tingkatan (SD/MI, SMP/MTs. dan SMA/MA/SMK) saat ini sedang mengadakan perhelatan besar yakni UJIAN NASIONAL. Disaat itulah sekolah-sekolah berlomba memperjuangkan siswa-siswinya agar lulus 100%. Dimata masyarakat, sebuah sekolah tidak dapat meluluskan siswanya 100% disimpulkan mutu pendidikan disekolah tersebut tidak atau kurang baik, sehingga berimbas pada berkurangnya minat orangtua untuk menyekolahkan anak disekolahan itu.

Dengan latar belakang itu, terkadang nilai sebuah kejujuran menjadi hilang, Oknum sekolahan merencanakan berbagai trik untuk bisa meluluskan seluruh siswanya. Dari berbagai kasus yang ada menggambarkan bagaimana mahalnya arti kejujuran.

Di masa sekarang, mari kita bangun kejujuran disegala bidang, dimulai dari keluarga kita. Bersama Istri, anak-anak serta keluarga kita mulai mengembalikan kefitrahan akan KEJUJURANImage and video hosting by TinyPic Selengkapnya...

BOM UTAN KAYU

Rabu, 16 Maret 2011



Tragedi bom kembali terjadi di Indonesia. Orang tidak bertanggungjawab telah menodai ketentraman negeri ini. Bom kali ini ditujukan kepada mantan Ketua Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshor Abdala. Bom dalam bentuk paket buku dengan kemasan sangat rapi, semula tidak mengira bahwa itu sebuah paket bom, namun pada saat dibuka kecurigaan mulai muncul sehingga paket buku pun tidak dibuka dan segera dilaporkan kepada pihak berwajib.

Kedamaian yang telah lama ada sejak dulu selalu dirusak oleh para teroris. Mereka tidak memandang bahwa kedamaian sangat berarti bagi kehidupan bangsa. Kenapa selalu ada yang berlaku demikian...? padahal manusia diciptakan dengan kesucian dan kondisi fitrah akan kebaikanImage and video hosting by TinyPic Selengkapnya...

Ujian Sekolah SMKN 1 Adiwerna

Senin, 14 Maret 2011

Hari ini siswa SMK Negeri 1 Adiwerna kelas XII akan melaksanakan Ujian Sekolah. Ujian Sekolah akan dimulai tanggal 14 s/d 21 Maret 2011. Krietria kelulusan SMK untuk tahun ini lebih komplek, karena memperhitungkan rata-rata nilai raport pada semester 3, semester 4, semester 5, nilai ujian teori sekolah (US), nilai ujian praktek sekolah, nilai ujian teori nasional (UN), nilai ujian praktek nasional.

Siswa harus kerja keras untuk dapat mencapai nilai akhir diatas batas nilai kelulusan yang ditentukan. SMKN 1 Adiwerna telah memberikan fasilitas lebih bagi siswanya agar sukses dalam mengikuti Ujian Nasional hingga target akhir lulus 100%.



Image and video hosting by TinyPic

Selengkapnya...

Gempa di Negeri Sakura

Sabtu, 12 Maret 2011













Jumat (11/3/2011) Gempa 8,9 skala Richter terjadi di Negeri Sakura. Semua material yang berada di bumi sakura bergoncang dahsyat. Negara yang dikenal sangat maju ini tidak berdaya saat gempa menggocang, gempa juga memicu terjadinya tsunami yang besar, ombak besar dengan tinggi lebih dari sepuluh meter menyapu daratan kawasan industri hingga pemukiman, diperkirakan ribuan korban tewas dalam kejadian ini. Kekuasaan Allah sangat terlihat didepan mata, saat Negeri yang telah berpengalaman dan dirancang sedemikian rupa terhadap bencana Gempa dan Tsunami, tetap saja tidak berdaya. Manusia hanya terbatas berusaha, sedang Allah jualah yang menentukan, "Kunfayakun--Terjadi, maka terjadilah".

Kita sebagai sesama bangsa, sesama manusia ikut prihatin dan berduka atas musibah yang melanda negeri Sakura. Negeri kita pernah merasakan bagaimana dahsyatnya Tsunami, saat terjadi dipropinsi Aceh. Betapa menderitanya semua orang terutama para korban langsung, saat itu semua Negara ikut membantu termasuk Negara Jepang. Marilah kita sedapat mungkin membantu sesuai kemampuan kita, bisa berupa Materi, Tenaga, Moril, maupun Doa.

Kita yakin dibalik musaibah, ada hikmah yang terkadung didalamya. Kita harus senantiasa mawas diri dan mendekatkan diti pada Allah. Kepada-Nyalah tempat kembali.



Image and video hosting by TinyPic Selengkapnya...

Bersih Itu Sehat, sebagian dari Iman

Selasa, 08 Maret 2011

Disini sampah... disana sampah...dimana-mana ada sampah. Buang sana... buang sini... buang disembarang tempat... Itulah realita kehidupan disekitar kita. Masih banyak sampah tidak dibuang di tempatnya, sehingga lingkungan kita terasa tidak nyaman, tidak sehat, terus kapan kita akan jadi negara maju kalau buang sampah saja masih belum bisa.

Sampah menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), menyumbat di selokan, di sungai, di saluran irigasi akhirnya kita merasakan dampak dari buang sampah sembarangan, yaitu : Banjir, genangan air dijalan, irigasi tidak lancar, pencemaran, lingkungan tidak nyaman, tanah tidak subur, dan lain sebagainya.

Di Negara maju, sampah sudah mendapa tempat yang layak, ia dikelola dengan baik, dipisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik, antara sampah yang dapat didaur ulang dengan sampah yang tidak bisa didaur ulang. Pemda di Negara maju membuat berbagai peraturan tentang kelola sampah, bahkan sampai dengan sangksi bagi yang membuang sampah sembarangan. Semuanya diatur dengan rapi dan seluruh warganya sangat mendukung.

Kebiasaan akan kebersihan berawal dari rumah. Bagaimana cara kita buang sampah saat ini, itulah hasil dari bagaimana kita terdidik sejak kecil di rumah kita, Lingkungan diluar rumah adalah faktor kedua dalam pembentukan sikap kita.

Islam mengajarkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari Iman. Bagaimana tingkat keimanan kita? salah satu indikatornya adalah bagaimanan kita bersikap terhadap sampah.


Image and video hosting by TinyPic Selengkapnya...